Meski akan ditinggal oleh sang walikota, ternyata warga Solo tetap bergembira dengan kemenangan Jokowi pada Pilkada Jakarta 2012. Buktinya kemarin Minggu, 23/09/12 warga kelurahan Jebres kota Solo dengan meriah mengadakan kirab dengan membawa tumpeng besar (?) sebagai rasa syukur atas kemenangan Jokowi.
Kalau boleh jujur, saya tidak tahu menahu akan diadakan kirab tumpeng dihari minggu ini. Apalagi akan melewati daerah stasiun Jebres yang notabenenya adalah lokasi kos-kosan saya sekarang. Sekitar jam 3 sore waktu setempat, setelah berpeluh sehabis berlatih dance gangnam style dengan susah payahnya saya mendengar ada keributan seperti musik latar barongsai diluar rumah kos. Buru-buru keluar saking penasarannya, ternyata memang benar ada barongsai yang sedang melengkung-lengkung di jalanan depan kos. Awalnya sn pikir ini pertunjukan barongsai biasa yang rutin dilakukan warga klenteng pasar gedhe, ternyata dibaris-baris belakangnya terlihat kerumunan orang dengan properti yang berbeda-beda. Terlihat banyak rombongan dengan beraneka ragam kostum sedang mengantri sembako gilirannya untuk unjuk gigi. Mengetahui adanya pawai saya langsung kegirangan dan langsung cap-cus naik ke loteng untuk melihat TKP dengan lebih jelas.
Ini bukanlah pengalaman pertama saya untuk menonton pawai ataupun kirab. Karena dulu sewaktu SMA saya rutin setiap tahunnya mengikuti kirab, yaitu pada peringatan satu muharam atau Tahun Baru Hijriah. Tapi untuk yang satu ini adalah pengalaman pertama saya untuk menonton kirab secara live di depan rumah, hehehe. Karena di cimahi pawai ataupun kirab hanya melewati jalanan besar aja. Waktu itu saya menonton pawai dari balkon kos bersama cicik (Ibu Kos) dan penghuni kos lain (?) dan ciciklah yang menjelaskan bahwa kirab ini diselenggarakan sebagai syukuran atas kemenangan Jokowi di Pilkada Jakarta. Dan tidak lupa setiap rombongan kirab membawa tumpeng masing-masing. Makanya kirab ini disebut Kirab Tumpeng.
Tumpeng.
Dalam kirab ini, rombongan dibagi atas kelompok-kelompok tertentu. Ada yang berdasarkan RW, rombongan anak sekolah, anak-anak, ibu-ibu, lansia, ataupun sesuai keseniannya. Ketika saya melihat ada rombongan berkostum reog dari kejauhan, saya pun bersegera keluar kos untuk melihatnya lebih dekat. Ternyata memang lebih mantab kalau menonton kirab lebih dekat.
rombongan reog ponorogo
saya: mas reog, boleh ga minta bulunya? hehe
rombongan anak sekolah
saya: habis nyuci dimana dek?
rombongan ibu-ibu pasar ledoksari
saya : bu, kapan bagi2 diskonannya?
 |
| Rombongan manula |
Rombongan busana peralihan. Remaja.
sn : model peshensow
rombongan drum-band anak-anak.
saya: ayo dek liat sini! mau masuk blog ga?
Rombongan kampung seni.
saya : mbak jangan terpesona gitu sama saya, mbak juga keren kok. walaupun masih kerenan akyuu :P
Lutung putih berpose.
saya : mas lutung, jadi bebek doong.
mas lutung : apapun buat dek shari tercintaah.
rombongan mas-mas pendekar ber-unta.
Karena masnya udah mau berpose, saya masukin deh potonya.
rombongan mas-mas pendekar jalan kaki.
(bodyguard pribadi saya)
Seperti pawai-pawai kota Solo lainnya, yang pasti tidak ketinggalan...
Kereta Kuda Balaikota!
pak kusir : minggir..minggir! tuan putri shari mau liwaat!
Kirab tumpeng syukuran Jokowi ini diakhiri oleh barisan Kereta Kuda Balaikota. Kirab ini menurut sn cukup meriah, meski ibu kos kirab menganggap ini ga ada apa-apanya dibanding kirab 17-an waktu beliau kecil. Yang jelas, saya merasa bangga tinggal di Indonesia yang budayanya beraneka ragam. Terutama di Kota Solo ini yang kebudayaannya masih kental. Makanya ayo ke Solo! Nanti kalian traktir saya makan surabi, kekeke...
Ayo! Visit SOLO!
No comments:
Post a Comment