Random #1 Cahaya di Balik Jendela

Malam yang cerah di tengah siang-siang yang mendung.

Ya, itulah pemikiran random yang saya dapati malam ini. Tubuh yang letih semakin membuat saya sulit untuk tidur. Ketika mematikan lampu kamar dengan maksud untuk mempercepat proses memasuki alam mimpi, terlihat secercah cahaya yang berasal dari jendela kamar saya. Alien?! pikir saya, tapi tentu saja saya bukanlah satu diantara bermilyar-milyar orang yang 'berkesempatan' melihat alien atapun yang hidup di dalam kerandoman dunia science fiction, yang saya lihat hanyalah sinar dari sang rembulan. Tapi tentu saja keindahan alam bukanlah sekedar hanya bukan juga sekedar cantik, tapi suatu keindahan yang menyisakan rasa takjub, seperti sisa rasa makanan yang sangat enak yang baru saja kita makan (bingung ya). 

Malam ini bulan terlihat sangat terang, berbentuk setengah lingkaran dan membuat langit disekitarnya menjadi terang benderang. Di kejauhan terlihat langit malam yang membentang hitam pekat tanpa satupun hiasan. Wajar saja, saat ini di kota tempat saya tinggal baru saja memasuki musim hujan, layaknya kota-kota lain di Indonesia. Sudah beberapa hari ini, pagi dan malam ditemani suara rintikan hujan. Tapi malam ini saya diberi kesempatan untuk melihat pemandangan ini, pemandangan yang hampir saja saya lewatkan, pemandangan yang mungkin entah kapan bisa saya temui lagi. Sungguh pemberian Tuhan yang sederhana, namun  menyisakan rasa takjub dan kenangan yang tak terlupakan. Cahaya ini seperti sebuah refleksi, tentang saya dulu yang juga senang memandang langit serta segala sesuatu diantaranya hingga saat ini. Hal-hal lalu yang sudah lama hilang menjadi terungkap kembali dan saya diajak melayang menelusuri detik-detik yang sudah kusam. Yah, sepertinya saya sudah mulai lelah, biarlah memori-memori lalu menghantarkan saya ke hari esok dengan segala pahit manisnya. Semoga jalan ini memang jalan yang benar untuk mencapai kedewasaan.

Bulan sudah semakin naik, yang tersisa hanyalah cahaya di balik jendela.

Sudah waktunya untuk beristirahat.

-Shari, di pinggir jendela ditemani cicak yang mengintip dari bawah lemari

Mengibaskan Kain Basah di tengah Sarang Laba-laba Nan Berdebu

photo copyright: Heather Shade

Meskipun blog ini terlahir dari suatu paksaan, bukan berarti terdapat niatan untuk menelantarkannya selama bertahun-tahun. Sudah hampir 3 tahun saya menelantarkan blog ini. Lagi-lagi saya bilang, yah...life gets in the way atau tidak mood menulis, bosen sama layoutnya (yang sampai saat ini saya masih belum mahir cara utak-atiknya), internetnya susah, daaaaaan segala keluh kesah yang berakhir pada kemalasan saya sendiri. 

Jokowi Menang Solo pun Ikut Senang~ (Kirab Syukuran Kemenangan Jokowi)

Meski akan ditinggal oleh sang walikota, ternyata warga Solo tetap bergembira dengan kemenangan Jokowi pada Pilkada Jakarta 2012. Buktinya kemarin Minggu, 23/09/12 warga kelurahan Jebres kota Solo dengan meriah mengadakan kirab dengan membawa tumpeng besar (?) sebagai rasa syukur atas kemenangan Jokowi.

Tugas...tugas...tugas....

Setelah sekian lama blog ini dibiarkan begitu saja, akhirnya hari ini saya kembali mempostingnya. Karena komputer saya yang sepertinya telah terkena kutukan maut terus-menerus, rasanya jiwa blogger saya semakin memudar. Padahal sekolah saya yang super canggih ini, menuntut saya mengumpulkan tugas lewat blog. Sama seperti sekarang, saya lagi-lagi ditugaskan untuk memosting tuga editan photoshop di blog ini.

Buah Sukun yang Bersemi di Sekolah

Ditengah cuaca yang tak menentu ini, banyak sekali tanaman-tanaman yang menjadi rusak ataupun mati karena perubannya yang begitu drastis. Tetapi di sekolah saya, ada sebatang pohon sukun yang justru berbuah banyak. Emang sih, masih belum terlalu besar buahnya. Tapi setidaknya sudah banyak calon-calon buahnya. Kan, ntar lumayan bisa kita bikin gorengan atau keripik atau ice cream?! Pokoknya kita harus dapat bagian dari sekolah. Jangan seperti kemarin ini, saya tidak kebagian buah sirsak...