Pages

Mistery of The Great Sphinx of Giza's Nose

Saturday, July 24, 2010



Beberapa hari yang lalu, saat pelajaran bahasa inggris di sekolah, saya dan teman-teman sekelas saya diminta untuk mendeskripsikan gambar-gambar yang ditunjuk oleh guru. Salah satu gambar itu adalah gambar The Great Sphinx of Giza. Pada akhir pelajaran, guru saya sedikit menceritakan tentang sejarah hilangnya hidung Sphinx.
Katanya, Hidung Sphinx itu hilang karena dihancurkan oleh Napoleon agar ia dikenal di seluruh dunia. It's so ridiculous, right. He use that way to gain the popularity which he already have. But i think, it's worth a try! (haha, just kidding...)Tapi setelah saya mencari-cari informasi dari beberapa sumber, ternyata ada banyak mitos-mitos yang menunjuk kepada penyebab hilangnya hidung Sphinx tersebut. Sebelum kita masuk ke cerita mitos, lebih baik kita tahu dulu apa itu Sphinx.





The great Sphinx of Giza adalah subuah patung sphinx mistis besar yang berbentuk setengah manusia setengah singa (manusia berbadan singa). Ada yang mengatakan, model wajah patung ini adalah wajah salah satu raja pada zaman Mesir kuno. Sphinx ini terdapat di negara Mesir, di Dataran Giza, tepi barat Sungai Nil, dekat Kairo sekarang. Sphinx adalah salah satu patung terbesar di dunia yang dibuat dari satu batu utuh, dan dipercayai telah dibangun pada milenium ketiga SM. Sekurang-kurangnya Sphinx ini sudah berumur sekitar 5000 tahun. Benar-benar awet muda ya.




Nama "Sphinx" sebenarnya tidak digunakan oleh masyarakat Mesir kuno, sebab sampai sekarang belum diketahui nama asli dari patung ini."Sphinx" yang biasa digunakan diambil dari nama makhluk mitologi Yunani dengan tubuh seekor singa, kepala seorang wanita, dan sayap seekor elang, walaupun patung sphinx Mesir memiliki kepala laki-laki dan tidak memiliki sayap elang. Kata “sphinx” berasal dari bahasa Yunani (Σφιγξ — Sphinx, dari kata kerja σφιγγω — sphingo) yang berarti mencekik, karena sphinx dari mitologi Yunani mencekik orang yang tidak dapat menjawab pertanyaan teka-tekinya. Bagi beberapa orang, dipercayai bahwa nama ini merupakan perubahan kata dari bahasa Mesir kuno Shesep-ankh, sebuah nama yang diberikan kepada patung bangsawan pada Dinasti Keempat. Pada tulisan-tulisan abad pertengahan, nama balhib dan bilhaw yang menunjuk pada Sphinx dipergunakan, termasuk oleh sejarawan Mesir Maqrizi, yang menyarankan penyusunan bahasa Koptik, tapi istilah Arab-Mesir Abul-Hôl, yang diartikan sebagai “Bapak Teror,” lebih banyak digunakan.

Mitos Hilangnya hidung Sphinx

1. Pada komik Asterix, di sana diceritakan saat Asterix, Obelix dan Panoramix berada di Mesir, hidung Sphinx dirusak oleh Obelix. Tapi tentu saja, ini hanya cerita komik semata dan tidak termasuk dalam mitos.



2. Dihancurkan oleh tentara Napoleon Bonaparte. Mungkin ini adalah versi lengkap dari cerita guru saya di atas, meskipun sedikit berbeda tujuannya. Pada kisah ini diceritakan Napoleon beserta tentaranya datang menduduki Mesir, dan menyuruh tentaranya untuk menghancurkan hidung Sphinx dan patung-patung Mesir lainnya dengan cannonball sebagai bukti bahwa ia telah berhasil menjajah Mesir. Dikisahkan pada jaman itu masyarakat Mesir sangat bangga terhadap hidung mereka, oleh sebab itulah bagian hidung yang menjadi sasaran.



3. Hancur karena dijadikan target sasaran oleh Mamluk ataupun sebagai sarana latihan orang Inggris dan orang-orang lain yang iseng.

4. Menurut tulisan sejarawan Mesir-Arab al-Maqrīzī yang ditulis disekitar abad ke-15, wajah Sphinx dirusak oleh seorang sufi yang bernama Muhammad Sa'im al-Dahr yang berasal khanqah Sa'id al-Su'ada. Disana diterangkan sekitar tahun 1378, Sphinx sering dijadikan tempat memuja dan menaruh sesajen. Para masyarakat pada jaman itu, mempercayai dengan memberi sesajen kepada Sphinx dapat meningkatkan hasil panen mereka dan juga dapat memberi air yang cukup. Karena dianggap dijadikan berhala, Muhammad Sa'im al-Dahr pun menghancurkan wajah Sphinx dan pada akhirnya ia dihukum karena melakukan tindakan vandalisme.





Gambar di samping adalah gambar Sphinx ditahun 1880, sebagiannya masih terkubur di dalam pasir. Pada tahun 1737 Frederic Louis Norden, telah membuat sketsa patung Sphinx dan di sketsanya itu Sphinx sudah tergambar tanpa hidungnya.






Dan gambar di samping ini adalah janggut dari Sphinx. Selama ini kita mengetahui bahwa Sphinx tidak memiliki janggut, padahal sebenarnya ia punya, sama seperti patung-patung raja Mesir kuno lainnya. Beberapa peniliti menyatakan bahwa janggut Sphinx adalah satu-satunya bagian dari Sphinx yang tidak berasal dari satu batu, atau bisa dibilang ditempelkan. Hal itu dijelaskan karena tidak ada tanda-tanda kerusakan di bawah dagu Sphinx.


Memang banyak sekali misteri di dunia ini yang masih belum bisa terpecahkan. Salah satunya misteri hidung Sphinx ini, masih belum ada yang bisa mengemukakan penyebab sebenarnya atau bahkan cara pembuatannya. Mungkin misteri ini akan selalu terkubur dengan misteri-misteri masa lalu lainnya.

sumber: en.wikipedia.org

1 comment

 

About Me

Blogger news

So many of our dreams at first seem impossible, then they seem improbable, and then, when we summon the will, they soon become inevitable. ~Christopher Reeve The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams. ~Eleanor Roosevelt

Blogroll

Most Reading